
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Tim Dosen UMN AL Washliyah Demi Memanfaatkan Media Sosial Untuk Meningkatkan Pemasaran Lokal Di Desa Kolam Percut Sei Tuan
PKM UMNAW MEMANFAATKAN SOSIAL MEDA, KKKB UMNAW – Sebagai desa yang berkembang dengan sektor utama pertanian dan perikanan, akses ke pasar yang lebih luas menjadi kendala utama. Hal ini diperparah dengan kurangnya keterampilan bahasa Inggris yang sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan pelanggan internasional. Namun, solusi inovatif kini hadir melalui pengabdian masyarakat yang melibatkan pelatihan bahasa Inggris dasar dan pemasaran digital.
Salah satu tim Dosen yang melakukan pengabdian masyarakat yakni, Ketua Dr. Yulia Arfanti, M.Hum sebagai ketua dan Prof. Dr. Risnawaty, M.Hum sebagai anggota mengambil tema “Penggunaan Ungkapan Sederhana Dalam Bahasa Inggris Dasar Yang Terdapat Pada Media Sosial Instagram” yang berlangsung pada 23 Desember 2024 lalu.
Media Sosial sebagai Solusi Strategis
Dalam dunia yang semakin terhubung, media sosial seperti Instagram dapat menjadi alat penting untuk memperkenalkan produk lokal ke audiens yang lebih luas. Penduduk Desa Kolam Percut Sei Tuan mulai memanfaatkan platform ini untuk memasarkan produk mereka. Meski demikian, kendala bahasa menjadi tantangan yang nyata.
“Kami ingin memasarkan produk kami ke luar daerah, bahkan ke luar negeri, tapi banyak dari kami yang belum bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik,” kata seorang pelaku usaha lokal.
Untuk mengatasi hal ini, tim dari Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah memulai program pelatihan bahasa Inggris dasar yang berfokus pada penggunaan ungkapan sederhana. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi masyarakat dalam mendeskripsikan produk, menawarkan harga, dan berinteraksi dengan pelanggan internasional melalui media sosial.
Hasil Nyata dari Pelatihan
Pelatihan ini berhasil memberikan perubahan signifikan. Masyarakat kini mampu menggunakan ungkapan sederhana seperti “fresh product,” “best price,” dan “order now” untuk menarik perhatian pelanggan. Selain itu, peserta juga diajarkan strategi pemasaran digital, seperti membuat konten visual menarik, menulis deskripsi produk yang persuasif, dan menggunakan fitur-fitur Instagram seperti Stories dan Reels.
Hasilnya, beberapa pelaku usaha melaporkan peningkatan penjualan hingga 30% setelah menerapkan keterampilan yang mereka pelajari. Mereka juga merasa lebih percaya diri saat berkomunikasi dengan pelanggan dari luar negeri.
Mendorong Perubahan Jangka Panjang
Selain pelatihan, program ini juga menyediakan materi pembelajaran digital yang dapat diakses kapan saja. Dengan pendekatan ini, masyarakat dapat terus meningkatkan keterampilan mereka secara mandiri.
Program ini sejalan dengan inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam membantu masyarakat. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memperoleh pengalaman berharga dalam pengembangan keterampilan sosial dan profesional.
Potensi Ekonomi yang Lebih Cerah
Dengan keterampilan baru ini, Desa Kolam Percut Sei Tuan kini lebih siap menghadapi persaingan pasar global. Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu membuka peluang baru bagi masyarakat, baik dalam meningkatkan pendapatan maupun memperluas jaringan pasar mereka.
“Kami berharap pelatihan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas, tidak hanya bagi kami di desa ini, tetapi juga bagi generasi berikutnya,” ungkap seorang peserta pelatihan.
Program ini membuktikan bahwa dengan pendidikan yang tepat dan teknologi, masyarakat lokal dapat bertransformasi menjadi pelaku usaha yang kompetitif di era digital. Desa Kolam Percut Sei Tuan kini menjadi contoh nyata bagaimana pemberdayaan berbasis komunitas dapat mengubah tantangan menjadi peluang.